
Perdana Menteri Yordania, Abdullah Nsur, Jumat mengirimkan surat belasungkawa kepada keluarga Ghassan Abu Jamal dan Uday Abu Jamal, dua teroris yang membunuh lima orang di sebuah sinagog di Yerusalem minggu ini.
"Saya minta agar Allah mengelilingi mereka dengan rahmat, dan memberikan semua kesabaran, ketenangan dan pemulihan dari kesedihan Anda," tulis Nsur dalam surat itu, menurut Channel 2 News.
Surat dari Perdana Menteri Jordania terjadi dua hari setelah parlemen Yordania menawarkan doa untuk menghormati "semangat" dari dua teroris.
MP Khalil Attieh meminta rekan wakilnya untuk membaca Fatihah, bab pertama dari Al-Quran, untuk "semangat para pahlawan."
Attieh lanjut menyatakan bahwa pembunuhan di rumah ibadat Yerusalem adalah "reaksi alamiah terhadap kejahatan pendudukan terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina."
Menteri Yordania urusan media sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan yang samar-samar menyerang, mengatakan bahwa pemerintah Yordania "mengutuk penargetan warga sipil, dan mencela semua tindakan kekerasan dan terorisme terhadap warga sipil, tidak peduli siapa atau mengapa hal itu dilakukan."
Nsur di masa lalu mengesampingkan kemungkinan bahwa negaranya akan membatalkan perjanjian damai dengan Israel, bahkan ketika parlemen terutama Islam menuntut Jordan melakukannya.
"Saya minta agar Allah mengelilingi mereka dengan rahmat, dan memberikan semua kesabaran, ketenangan dan pemulihan dari kesedihan Anda," tulis Nsur dalam surat itu, menurut Channel 2 News.
Surat dari Perdana Menteri Jordania terjadi dua hari setelah parlemen Yordania menawarkan doa untuk menghormati "semangat" dari dua teroris.
MP Khalil Attieh meminta rekan wakilnya untuk membaca Fatihah, bab pertama dari Al-Quran, untuk "semangat para pahlawan."
Attieh lanjut menyatakan bahwa pembunuhan di rumah ibadat Yerusalem adalah "reaksi alamiah terhadap kejahatan pendudukan terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina."
Menteri Yordania urusan media sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan yang samar-samar menyerang, mengatakan bahwa pemerintah Yordania "mengutuk penargetan warga sipil, dan mencela semua tindakan kekerasan dan terorisme terhadap warga sipil, tidak peduli siapa atau mengapa hal itu dilakukan."
Nsur di masa lalu mengesampingkan kemungkinan bahwa negaranya akan membatalkan perjanjian damai dengan Israel, bahkan ketika parlemen terutama Islam menuntut Jordan melakukannya.
http://www.israelnationalnews.com/News/News.aspx/187732#.VHAR38nu-t8
0 komentar:
Posting Komentar